Kamis, 17 September 2009

PESTA BUDAYA GONDANG NAPOSO BULUNG HKI AJIBATA



Kita tahu pada saat usia remaja dan pemuda, mereka sangat terpengaru, terombang ambing, sebab masih dalam fase mencari jati diri. karena itu pemuda/i acap kali menjadi korban gaya, digilas jaman zaman, budak teknologi, candu narkoba, budak nafsu, dll. Dalam menghadapi ini. Gereja perlu terlibat memberi pembinaan, linkungan dimana mereka tumbuh dan berkembang perlu diperhatikan. kegiatan positif perlu diperbayak Firman Tuhan sebagai pelitakaki perlu ditanamkan, budaya sebagai dasar berpijak perlu digalakkan, norma – norma harus di ingat.

Kita tahu pada saat usia remaja dan pemuda, mereka sangat terpengaru, terombang ambing, sebab masih dalam fase mencari jati diri. karena itu pemuda/i acap kali menjadi korban gaya, digilas jaman zaman, budak teknologi, candu narkoba, budak nafsu, dll. Dalam menghadapi ini. Gereja perlu terlibat memberi pembinaan, linkungan dimana mereka tumbuh dan berkembang perlu diperhatikan. kegiatan positif perlu diperbayak Firman Tuhan sebagai pelitakaki perlu ditanamkan, budaya sebagai dasar berpijak perlu digalakkan, norma – norma harus di ingat.

Perlu kami beberkan , menurut pengamatan kami bahwa ada masalah yang dihadapi kawula muda pada saat ini,khususnya para muda/i (PNB) HKI seResort Ajibata.Masalah tersebut akan berkaitan dengan lingkungan Ajibata sebagai daerah pariwista, dimana gaya dan pengaruh luar sangat cepat masuk, karena pengunjung gonta-ganti datang dari berbagai latar belakang. Narkoba sangat riskan dan sulit dikontrol, pergaulan bebas sangat kerap terjadi, budaya batak sudah semakin terkikis akibat budaya modern begitu cepat merasuki, musik tradisional mulai tertinggalkan, sebab musik modern (Eropa) sudah semakin memasyarakat, dll. disamping masalah khusus, yakni keberadaan resort Ajibata masih baru. Karena itu perlu digalang program yang dapat menjalin solidaritas, rasa saling memiliki pada resort tersebut, program yang dapat memajukan PNB, memupuk bakat-bakat dan potensi pemuda/i nya agar mendongkrat keterlibatan mereka dalam aktivitas gerejawi sekaligus dapat membina mental serta mendewasakan imannya.

Berangkat dari latar belakang masalah yang dihadapi kawula muda. Pada tanggal 18-19 Juli 2009 yang lalu, Punguan Naposo Bulung HKI SeResort Ajibata melaksanakan sebuah kegiatan budaya batak, yaitu Pesta Budaya Gondang Naposo.Kegiatan ini sengaja dimunculkan oleh panitia sekaligus untuk menggali budaya – budaya Batak & khususnya budaya batak toba yang telah lama tenggelam bahkan hampir dilupakan suku batak sendiri akibat dari perkembangan jaman. Ketua panitia Andi Sirait yang kebetulan pencinta budaya batak, bersama panitia lainnya tidak pernah merasa lelah menjumpai para orang tua yang mengetahui budaya maupun pendeta untuk minta saran maupun nasehat-nasehat demi suksesnya acara tersebut. Kegiatan ini mendapat dukungan dari pemerintah kecamatan bahkan PEMKAB Toba Samosir, berupa bantuan dana dan saran – saran demi terlaksananya pesta tersebut.



Pesta budaya Gondang Noposa ini segaja dikemas dua hari, mulai dari hari sabtu sore sampai pada acara puncak hari minggu mengingat banyaknya yang datang. Panitia memang sengaja mengundang pemuda/I gereja tetangga, pemuda/i lingkungan (parsasusnya para muda/hutaon), dan juga para rekan – rekan PNB dari luar daerah. Pada acara puncak hari minggu dimulai jam 10.00 wib dengan kebakian berkolaborasi budaya batak toba. Acara ini sengaja dikemas oleh panitia agar kelihatan menarik lain dari pada yang biaanya dan memang seluruh peserta dan undangan mengikuti kebaktian tersebut dengan kusuk. Sebagai pengkhotbah saat itu adalah praeses HKI Daerah Sumatera Timur I bapak Pdt. M Saragi, dan dihadiri oleh pimpinan kecamata Ajibata, bapak Labinsar Sirait SSos MSi. Dalam Khotbah tersebut , Praeses mengajak muda-mudi HKI jangan lupa budaya sendiri, tetapi bagaimana agar budaya itu bisa digali tanpa meninggalkan atau melupakan Tuhan. Bapak camat Labinsar Sirait juga mengucapkan terimahkasih kepada panitia yang telah melaksanakan Even tersebut, mengingat Toba Samosir khususnys Ajibata adalah daerah tujuan wisata dan meminta kegiatan tersebut janggan hanya diselenggarakan saat ini, tapi harus bias berkesinambungan.

Ketua panitia dalam sambutannya juga mengajak para rekan-rekan Naposo Bulung untuk membuat yang terbaik dalam lingkungan dan juga mengajak para rekan Naposo Bulung untuk menjauhkan penyakit masyarakat, seperti perjudian, narkoba, pergaulan bebas dan juga kegiatan yang dilarang oleh agama dan jangan lupa akan budaya sendiri.

Siang hari panitia menampilkan final HKI Idol, dengan penilaian juara adalah penonton sendiri. Panitia segaja mencetak kupon penilaian dengan cara mejual dan seluruh kupon diundi panitia dengan hadiah-hadiah menarik sumbangan dari bapak Sidabutar pengusaha YOSSI,S FOTO & SELULER. Panitia juga menampilkan hiburan berupa tortor sawan dan juga tortor batak yang sudah mulai dilupakan suku batak sendiri. Para ndangan juga diberi kesempatan untuk manortor bersama secara bergiliran.

Dalam rangka memeriahkan acara ini. Jauh sebelumnya panitia telah mengadakan berbagai perlombaan diempat tempat.Yaitu, perlombaan Volley di HKI Lumbanrang, perlombaan Catur di HKI Sibisa, Perlombaan Vocal Grup di HKI Motung, dan HKI Idol di HKI Ajibata. Tampil sebagai juara umum adalah PNB HKI Motung dan berhak atas piala bergilir sumbangan dari YOSSI,S FOTO & SELULER, Dan kepada para juara diberikan uang pembinaan sumbangan dari PT. AQUA FARM Nusantara.

Acara ini berjalan sukses dan resmi di tutup oleh Pendeta Resotr bapak Pdt. BT. Panjaitan dengan doa. Sampai jumpa kembali tahun depan.

Horas …Horas…Horas…

oleh Andi Sirait